Peribahasa Indonesia

Peribahasa Bahasa Indonesia lengkap beserta artinya.

kasihkan anak tangan-tangankan, kasihkan bini tinggal-tinggalkan (sayang di anak dibenci, sayang di negeri ditinggalkan)

kata berjawab, gayung bersambut

kata dahulu bertepati, kata kemudian kata bercari

Katak hendak jadi lem bu

katak hendak jadi lembu

kawan gelak banyak, kawan menangis jarang bersua

karena pijat-pijat mati tuma

kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan

Kasihan anak tanga-tangankan, kasihan bini tinggal-tinggalkan

karena mulut bisa binasa

karena nila setitik, rusak susu –

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga

kapal satu nakhoda dua

karam berdua basah seorang

karam berdua, basah seorang

karam sambal oleh belacan

karam tidak berair

Karena mata buta, karena hati mati

kalau takut dilimbur pasang, jangan berumah di tepi pantai

Kalau tiada senapan, baik berjalan lapang

Kalau tiada senapang, baik berjalan lapang

Kalau tidak angin bertiup, takkan pohon bergoyang

Kalau tidak angin bertiup, tidak akan pohon bergoyang

kapal besar ditunda jongkong

Kalau tak api masakan ada asap

Kalau pandai menggulai, badar jadi tenggiri

kalau pandai meniti buih , selamat badan sampai ke seberang

Kalau pandai meniti buih, selamat badan sampai ke seberang

Kalau sorok lebih dahulu daripada tokok, tidak mati babi

Kalau tak ada api, masak ada asap

kalau kubuka tempayan budu, baharu tahu

kalau laba bercikun-cikun, buruk diberi tahu orang

kalau menampi jangan tumpah padinya

Kalau pandai mencincang akar, mati lalu kepucuknya

Kalau pandai meneliti buih selamat badan di seberang

kalau pandai menggulai badar pun menjadi tenggiri

kalau di bawah melompat, lalu di atas –

Kalau dipanggil dia menyahut, kalau dilihat dia bersua

kalau getah meleleh, kalau daun melayang

kalau guru makan berdiri, maka murid makan berlari

kalau kena tampar , biar dengan tangan yang pakai cincin, kalau kena tendang, biar dengan kaki yang pakai kasut

Kalah jadi abu, menang jadi arang

kalau bangkai galikan kuburnya, kalau hidup sediakan buaiannya

kain sehelai berganti-ganti

kaki naik, kepala turun

kaki tertarung, inai padahannya (mulut terdorong, emas padahannya)

kaki untut dipakaikan gelang

kalah jadi abu , menang jadi arang

kadok naik junjung

kail sebentuk, umpan seekor, sekali putus, sehari berhanyut

kain basah kering di pinggang

kain dalam lipatan

kain lama dicampak buang, kain baru pula dicari

kain pendinding miang, uang pendinding malu

jung satu, nakhoda dua

Jw ki

kacang lupa akan kulitnya

jinak-jinak merpati

jiwa bergantung di ujung rambut

jual sutra beli mastuli

jung pecah yu yang kenyang

Jika tak ada akar rotan pun jadi

jika tak lalu dandang di air, di gurun dirangkakkan (ditanjakkan)

jika takut dilimbur pasang, jangan berumah di tepi pantai

jika tidak pecah ruyung , di mana boleh mendapat sagu

jikalau di hulu airnya keruh, tak dapat tidak di hilirnya keruh juga

Jikalau pandai menggulai, badar jadi tengiri

jikalau tidak berada-ada (ada berada, ada mengada), masakan tempua bersarang rendah

jika benih yang baik jatuh ke laut, menjadi pulau

Jika ditampar sekali kena denda emas, dua kali setampar emas pula, lebih baik ditampar betul-betul

jika kasih akan padi , buanglah rumput

jika langkah sudah terlangkahkan , berpantang dihela surut

jika pisau tiada -, makin dikikir bertambah tumpul

jerih menentang boleh, rugi menentang laba

jika belalang ada seekor, jika emas ada miang

jauh di mata di hati jangan

jauh di mata, dekat di hati

Jauh panggang dari api

jelatang di hulu air

jerat halus kelindan sutra

jerat semata bunda kandung

jatuh di atas tilam

jatuh diimpit tangga

jauh bau bunga , dekat bau tahi

jauh berjalan banyak dilihat

jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasa

jauh dapat ditunjuk, dekat dapat ditunjal

Jauh di mata dekat di hati

jaras dikatakan raga jarang

jangan diperlelarkan timba perigi, kalau tak putus genting

Jangan disesar gunung berlari, hilang kabut tampaklah dia

jangan ditentang matahari condong, takut terturut jalan tak berintis

Jangan mengukur baju orang di badan sendiri

jangat liat kurang panggang

janji sampai, sukatan penuh

jadi bumi langit

jadi kain basahan

jadi mata telinga (jadi kaki tangan)

jahit sudah kelindan putus

janda belum berlaki

Jangan dipegang seperti bara, terasa hangat dilepaskan

jangan diperlebar timba ke perigi, kalau tak putus, genting

itik bertaji

jadi abu arang

jadi alas cakap

intan disangka batu kelikir

isi lemak dapat ke orang, tulang bulu pulang ke kita

itik berenang di laut (air), mati kehausan

ikut hati mati, ikut rasa binasa

ilmu padi, makin berisi makin runduk

Ilmu yang tak diamalkan, ibarat pohon tak berbuah

inai tertepung kuku tanggal

indah kabar dari rupa

ingat sebelum kena, berhemat sebelum habis

ingin buah manggis hutan, masak ranum tergantung tinggi

ikan pulang ke lubuk

ikan seekor rusakkan ikan setajau; ikan sekambu rusak oleh ikan seekor

ikan terkilat, jala tiba

ikhtiar menjalani untung menyudahi

ikut hati mati, ikut mata buta

Ikut hati mati, ikut rasa binaasa, ikut mata buta

ikan lagi di laut, lada garam sudah dalam sengkalan

ijuk tak bersagar lunak tak berbatu

ikan belum dapat, airnya sudah keruh

ikan biar dapat, serampang jangan pokah

ikan biar dapat, serampang jangan pukah

ikan di hulu, tuba di hilir

ikan di laut, asam di gunung, bertemu dalam belanga

ikan gantung, kucing tunggu

hulu mujur pandai bertenggang (bertengkar), hulu baik pandai memakai

hutan sudah terambah , teratak sudah tertegak

iba akan kacang sebuah, tak jadi memengat

Ibarat burung, mata terlepas badan terkurung

ibarat menegakkan benang basah

Ibarat seekor balam, mata terlepas badan terkurung

icak-icak tidak tahu,

hulu malang pangkal celaka

Hujan emas di negeri orang, hujan batu dinegeri sendiri , baik juga di negeri sendiri

hujan jatuh ke pasir

hujan menimpa bumi

hujan panas – hari, senang susah – hidup

hujan tak sekali jatuh, simpai tak sekali erat

hujan tempat berteduh , panas tempat berlindung

hitam mata itu mana boleh bercerai dengan putihnya

hitam sebagai kuali

« Sebelumnya 1 … 8 9 10 11 12 … 16 Berikutnya »

Kategori Terpopuler

Peribahasa Indonesia