Peribahasa Indonesia

Peribahasa Bahasa Indonesia lengkap beserta artinya.

biar miskin asal cerdik, terlawan jua orang kaya

biar putih tulang, jangan berputih mata (lebih baik putih tulang daripada berputih mata)

biar putih tulang, jangan putih mata

biar singit jangan tertiarap

besi baik dibajai (diringgiti)

besi baik tiada berkarat (budi baik tak dilupakan)

betung ditanam, aur tumbuh

biang menanti tembuk

biar dahi berluluk asal tanduk mengena

besar senggulung daripada beban, besar pasak daripada tiang

besar pasak dari tiang

Besar pasak daripada tiang

besar kapal besar gelombang

besar kayu besar bahan nya

Besar kayu besar bahannya

besar kayu besar bahannya ( besar periuk besar keraknya)

besar kayu besar dahan nya

bertohor air liur

bertopang pangkal seia

bertukar beruk dengan cigak

bertukar jalan (sekandang tidak sebau, seia bertukar sebut)

bertunggul ditarah, kesat diampelas

Berudu besar di kubangan, buaya besar dilautan

besar bungkus tak berisi (tong kosong nyaring bunyinya)

Bertepuk sebelah tangan

bertepuk sebelah tangan tidak akan berbunyi

bertiraikan banir

bertitah lalu sembah berlaku

bertemu teras dengan beliung

bertenun sampai ke bunjai nya

bertandang ke surau

bertanjak baru bertinjau

berteduh di bawah betung

bertemu beliung dengan ruyung

bertemu muka dengan tedung

bertemu mura dengan tedung

bertemu ruas dengan buku

bersurih bak sepasin , berjejak bak berkik, berbau bak embacang

bersurih bak sepasin, berjejak bak berkik, berbau bak embacang

bersutan di mata beraja di hati

bertabur bijan ke tasik

bertali boleh dieret, bertampuk boleh dijinjing

bertanam tebu di bibir

Bersuluh menjumput api

bersua alur nya,

bersua baji dengan matan (tahan baji oleh kelidai)

Bersua baji dengan matan, tahan baji oleh kelidai

bersua beliung dengan sangkal

bersukat darah, bertimbang daging (dengan)

bersuluh menjemput api

beroleh lumpur di tempat yang kering

beroleh sehasta hendak se depa

berpilin-pilin bagai kelindan

bersaksi ke lutut

bersesak-sesak bagai ular tidur

bersesapan belukar

bersikap masa bodoh

berniaga di ujung lidah

Beroleh badar ditimbahkan

beroleh badar tertimbakan

berminyak biar licin (lecak)

berminyak muka nya

bermulut di mulut orang

bernapas ke luar badan

bermain air basah, bermain api letup, bermain pisau luka

Bermain air basah,bermain api hangus

bermalam di bawah nyiur pinang orang, kata orang diturut

berlurah di balik pendakian

bermain air basah, bermain api lecur

Bermain air basah, bermain api letup

berlayar sampai ke pulau , berjalan sampai ke batas

berleleran bagai getah di lalang

berlidah di lidah orang

berlayar menentang (mengadang, menuju) pulau

berlayar sambil memapan

berlayar di pulau kapuk, cak

berlayar atas angin

berlayar bernakhoda, berjalan dengan yang tua

berkotakan (bernegerikan, berkubukan) betis

berlaki anak semang

berketuk di luar sangkar, bertanam di luar pagar

berkocak tanda tak penuh

berkemudi di haluan, bergilir ke buritan

berkeras tidak berkeris

berkelahi dalam kepuk

berkelahi dalam mimpi

berkelahi di ekor alahan

berkain tiga hasta; berkain tak cukup sebelit pinggang; tak berkain sehelai benang

berkata siang melihat-lihat, berkata malam mendengar-dengar

berkayuh sambil ke hilir

berjalan selangkah, melihat surut

berjanjang naik, bertangga turun

berjalan selangkah menghadap surut, berkata sepatah dipikirkan

Berjalan sampai ke batar, berlayar sampai ke pulau

berjalan sampai ke batas , berlayar sampai ke pulau

berhitung nasib peruntungan

beriak tanda tak dalam, berguncang tanda tak penuh

berjalan peliharakan kaki , berkata peliharakan lidah

Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi

berhakim kepada beruk

berhati baja, berurat kawat

bergantung pada tali rapuh

bergantung tidak bertali (sehasta tali)

berguru dahulu sebelum bergurau

Bergantung pada akar lapuk

bergantung pada rambut sehelai

bergaduk diri, saku-saku diterbangkan angin

bergantung di ujung kuku

berendam se sayak air, berpaut sejengkal tali

berendam sesayak air, berpaut sejengkal tali

berebut temiang belah

berebut temiang hanyut, tangan luka temiang tak dapat

Berdikit-dikit lama-lama jadi bukit

berebut lontong tanpa isi

bercerai sudah, talak tidak

bercerai tidak bertalak (kalau bercerai tidak usah menjatuhkan talak)

Berdiang di abu dingin

berbukit di balik pendakian

bercekak henti, silat terkenang

berbilang dari esa, mengaji dari alif

berbuat jahat jangan sekali, terbawa cemar segala ahli

berarak ke tebing

Berarak tidak berlari

berat sepikul, ringan sejinjing

berani sendok pengedang, air hangat direnanginya

berapa berat mata memandang, berat juga bahu memikul

berani malu, takut mati

Berani menjual berani membeli

berani menjual, berani membeli ( berani pegang, berani tanggung)

berani hilang tak hilang, berani mati tak mati

Berani karen abenar, takut karena salah

berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian

beranak tiada –

Beranak tiada berbidan

berair rongkong

beraja di hati, bersultan di mata, ( beraja di mata, bersultan di hati)

belum tentu hilir mudik nya

belum tentu si upik si buyungnya

benci akan mencit rengkiang disunu

belum tegak hendak berlari

belum punya kuku hendak mencubit

belum tahu di pedas lada

belum duduk sudah belunjur

belum duduk sudah mengunjur

Belum bertaji hendak berkokok

Belum dipanjat asap kemenyan

belum duduk belunjur dulu

Belum beranak sudah berbesan

belum beranak sudah ditimang belum duduk sudah berlunjur

belum bergigi hendak mengunyah (menggigit)

« Sebelumnya 1 … 11 12 13 14 15 16 Berikutnya »

Kategori Terpopuler

Peribahasa Indonesia