Peribahasa Indonesia

Peribahasa Bahasa Indonesia lengkap beserta artinya.

belukar sudah menjadi rimba

belum (sudah) diasapi kemenyan

belalang hendak menjadi elang

belanak bermain di atas karang

Bekerja bahu membahu

belakang parang lagi jika diasah niscaya tajam

belalang dapat menuai

beban berat senggulung batu

becermin di air keruh

Bayang-bayang sepanjang badan, selimut sepanjang tubuh

bayang-bayang tidak sepanjang badan

Bayang-bayang disangka tubuh

Bayang-bayang sepanjang badan

batu hitam tak bersanding

bau busuk tidak berbangkai

bau nya setahun pelayaran

Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya

Baru dapat gading betuah, terbuang tanduk kerbau mati

batang betung beruas-ruas

Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalam nya

barang siapa menggali lubang , ia akan terperosok ke dalamnya

barang siapa yang berketuk ialah yang bertelur

barang tergenggam jatuh terlepas

banyak menelan garam hidup

banyak orang banyak ragam nya

bapak badari , cak

Balik belakang lain bicara

Bangau-bangau minta aku leher, badak-badak minta aku daging

Bala lalu dibawa singgah

Bakarlah air ambilah abunya

bak menanti orang dahulu, bak melalah orang kudian

bak tengguli ditukar cuka

bakar tidak –

Bak ilmu padi, kian berisi kian runduk

bak mandi di air kiambang, pelak lepas gatal pun datang

Baju indah dari balai, tiba dirumah menyarungkan

Bak alu pencukil duri

bak ilmu padi , kian berisi kian runduk

Bajak sudah terdorong ke bancah

Baji dahan membelah dahan

baju indah dari balai, tiba di rumah menyarungkan

Bajak patah banting terambau

Bajak selalu di tanah lembut

bajak selalu di tanah yang lembut

baik rupa sepemandangan , baik bunyi sependengaran

baik berjagung-jagung sementara padi belum masak

bagaimana ditanam, begitulah dituai

Bahasa menunjukan bangsa

Bahasa menunjukkan bangsa

bagaikan rama-rama masuk api

bagaimana bunyi gendang , begitulah tarinya

Bagaimana bunyi gendang, begitulah tarinya

Bagaikan air dengan miny ak

Bagaikan api makan ilalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi

Bagaikan burung di dalam sangkar

Bagaikan abu di atas tanggul

bagai tikus membaiki labu

bagai unta menyerahkan diri

Bagai telur di ujung tanduk

Bagai terpijak bara hangat

bagai tanduk diberkas

bagai siamang kurang kayu

bagai tanduk bersendi gading

bagai si kudung panji –

bagai si lumpuh hendak merantau

bagai serdadu pulang baris

bagai si bisu berasian (bermimpi), terasa ada terkatakan tidak

bagai si kudung beroleh cincin

bagai rupa orang terkena beragih

bagai serangkak tertimbakan

bagai rambut dibelah tujuh (seribu)

Bagai rumah ditepi tebing

Bagai pungguk merindukan bulan

Bagai rambut di belah seribu

bagai pucuk (enau) dilancarkan (diluncurkan)

bagai pucuk pisang didiang

Bagai punduk merindukan bulan

Bagai pinang dibelah dua

bagai pintu tak berpasak, perahu tak berkemudi

bagai pimping di lereng

bagai pinang belah dua

bagai pelita kehabisan minyak

bagai perian pecah

bagai orang kena miang

Bagai pagar makan tanaman

bagai pahat , tidak ditukul tidak makan

Bagai musang berbulu ayam

Bagai musuh dalam selimut

bagai menyandang galas tiga

bagai menyukat belut

bagai menghela tali jala

Bagai mentimun dengan durian

Bagai menulis di atas air

bagai menghela rambut dalam tepung

bagai menentang matahari

bagai menggenggam bara, terasa hangat dilepaskan

Bagai menanti hujan di musim kemarau

Bagai menegakkan benang basah

Bagai memakai baju pinjaman

bagai membakar tunam basah

bagai menakik darah mati dari alu (bagai menakik darah mati dari batu)

bagai melulusi baju sempit (bagai terbuang ke sisiran)

bagai manik putus talinya (pengarang)

bagai melihat asam

Bagai melulus baju sempit, bagai terbuang ke sisiran

bagai langau di ekor gajah

Bagai Makan Buah Sim alakama

Bagai Makan Buah Simalakama

bagai kuku dengan isi

bagai kucing lepas senja

bagai kuku dengan daging

bagai kinantan hilang taji

bagai kucing dibawakan lidi

bagai kerakap tumbuh di (di atas) batu, hidup enggan mati tak mau

Bagai kerbau dicocok hidung

bagai kena santung pelalai

Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau

Bagai kebakaran jenggot

bagai keluang bebar petang

bagai kena buah malaka

bagai kapas –

Bagai katak dalam tempurung

Bagai kebakaran janggut

Bagai kacang lupa akan kulitnya

bagai kapal tidak bertiang

bagai jawi terkurung

bagai kacang direbus satu

bagai jawi ditarik keluan

bagai inai dengan kuku

Bagai itik pulang petang

bagai jampuk kesiangan hari

bagai ikan kena tuba

bagai ilak bercerai dengan benang

Bagai guna-guna alu, sesudah menumbuk dicampakkan,

bagai ikan dalam keroncong

bagai garam jatuh ke air

bagai getah dibawa ke semak

Bagai guna alu, sesudah menumbuk dicampakan

Bagai durian dengan mentimun

bagai gadis jolong bersubang

Bagai duri dalam daging

bagai dulang dengan tudung saji

bagai dekan di bawah pangkal buluh

bagai denai gajah lalu

Bagai di sayap dengan sembilu

bagai bunyi siamang kenyang

bagai dawat dengan kertas

Bagai bulan kesiangan

bagai buntal kembung

bagai bunyi cempedak jatuh

« Sebelumnya 1 … 12 13 14 15 16 Berikutnya »

Kategori Terpopuler

Peribahasa Indonesia