Peribahasa Indonesia

Peribahasa Bahasa Indonesia lengkap beserta artinya.

bagai bulan dengan matahari

Bagai bulan dipagar bintang

bagai beruk kena ipuh

bagai berumah di tepi tebing

bagai bertanak di kuali

bagai belut diregang

bagai belut kena ranjau (getah)

bagai beliung dengan asahan

bagai belut digetil ekor

Bagai bara dalam sekam

bagai batu jatuh ke lubuk

Bagai ayam dimakan tungau

Bagai balam dengan ketitir

Bagai anjing menyalak di ekor gajah

Bagai api dengan asap

bagai ayam dibawa ke lampok

bagai anak sepat ketohoran

Bagai anjing beranak enam

bagai anjing melintang denai

Bagai anak ayam kehilangan induk

bagai – kain dapat

bagai air ditarik sungsang

Badan boleh dimiliki, hati jangan

Badan dapat dimiliki, hati tak dapat dimiliki

Babi merasa gulai

Badak makan anak

Badan boleh dim iliki, hati jangan

Ayam putih terbang siang, hinggap di kayu merasi, bertali benang bertambah tulang

Ayam tangkas di gelanggang

ayam putih terbang siang

Ayam putih terbang siang, hinggap di kayu merasai, bertali benang bertambang tanduk

Ayam lepas tangan bercirit

Ayam hitam terbang malam, hingga ke rimba dalam, bertali ijuk berambang tanduk

Ayam itik raja pada tempatnya

ayam laga sekandang

Ayam hitam terbang malam, bertali ijuk bertambang tanduk, hinggap di kebun rimbun

Ayam ditambat disambar elang

ayam hitam terbang malam

Ayam bertelur di padi, mati kelaparan

Ayam bertelur sebutir ribut seluruh negeri, penyu bertelur beribu-ribu tak seorang pun tahu

Ayam bertelur di lumbung padi mati kelaparan

ayam bertelur di padi

Ayam bertelur di padi mati kelaparan

Ayam berkokok, hari siang

Ayam bertelur di atas padi

Awal dikenal, akhir tidak

Awan berarak ditangisi

Ayam berinduk, sirih berjunjung

Awak yang tiada pandai menari, dikatakan lantai terjungkat

Awal diingat akhir tiada

Awak yang tak pandai menari, dikatakan lantai terjungkit

Awak yang tiada pandai menari, dikatakan lantai berjungkat

Awak yang payah membelah ruyung, orang lain mendapat sagunya

awak tikus hendak menampar kepala kucing

awak yang payah membelah ruyung , orang lain yang beroleh sagunya

Awak rendah, sangkutan tinggi

Awak sakit daging menimbun

Aus telunjuk mencolek ragam

Awak menangis diberi pisang

Awak rendah sangkutan tinggi

Aur ditanam, betung tumbuh

aur ditarik sungsang

atap rumbia (ijuk) perabung upih

Atap rumbia perabung upih

Aur ditana, betung tumbuh

Asing lubuk, asing ikannya

Asing maksud, asing sampai

Asing biduk galang diletak

asam di darat, ikan di laut (garam di laut asam di gunung) bertemu dalam belanga

Asam digunung, ikan dilaut bertemu dalam belanga

asal menugal adalah benih

Asalnya kuda itu kuda juga dan asalnya keledai itu keledai juga

Asam di darat ikan di laut bertemu dalam belanga

asal berinsang , ikanlah

Asal ditugal adalah benih

Asal ada sama di hati, gajah terantai boleh dilepaskan

Asal ayam pulang ke lumbung, asal itik pulang ke pelimbahan

Arang sudah menjadi abu

Asal ada kecil pun pada

Asal ada kecilpun pada

Arang habis, besi binasa

arang itu jikalau dibasuh dengan air mawar sekalipun, tiada akan putih

Arang meskipun dibasuh dengan air mawar sekalipun tak kan pernah putih

Arang habis besi binasa,pekerja penat saja

arang habis besi binasa

Api padam puntung berasap

Api padam puntung hanyut

Apa gunanya kemenyan sebesar tungku kalau tidak dibakar

apa yang kurang pada belida , sisik ada tulang pun ada

Apel merah mengundang batu

Antan patah lesung hilang

Antan patah, lesung hilang

Anjing menyalak tiada menggigit

Antah berkumpul dengan antah, beras bersama beras

Anjing menggonggong, khafilah berlalu

Anjing mengulangi bangkai

Anjing menyalak di ekor gajah

Anjing galak babi berani

Anjing galak, babi berani

Anjing itu sekalipun dipukul, berulang kali pula ia kembali ke tempat yang banyak tulang

Anjing diberi makan nasi, kapan akan kenyang

Anjing dipukul sekali pun akan kembali ke tempat tulang

Anjing ditepuk menjungkit ekor

Angin tidak dapat ditangkap, asap tidak dapat digenggam

Angkuh terbawa, tampan tertinggal

Angin berputar, ombak bersambung

Angin ditepuk menjungkit ekor

Angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam

Angin berputar, ombak bersabung

angguk bukan, geleng ia

Angguk bukan, geleng iya

Angguk-angguk kukuran

Angan-angan menerawang langit

Angan-angan mengikat tubuh

Angan lalu paham bertumbuk

angan lalu, paham tertumbuk

Anak seorang penaka tidak

anak sendiri disayangi, anak tiri dibengkengi

Anak sendiri disayangi, anak tiri dihardik

Anak panah sudah terlepas dari busur tak dapat dikembalikan lagi

Anak sebatang kara

Anak dipangku, kemenakan dibimbing, orang kampung dipertenggangkan

Anak kambing tak kan jadi anak harimau

anak orang, anak orang juga

Anak dipangku dilepaskan, beruk dirim badisusui

Anak dipangku dilepaskan, beruk dirimba disusukan

Anak dipangku di lepaskan, beruk di rimba di susukan

anak dipangku dilepaskan, beruk dalam rimba disusukan (disusui)

Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusukan

Anak badak dihambat-hambat

Anak baik menantu molek

Anak bapak

anak ayam kehilangan induk

Alang-alang berdawat biarlah hitam

Alu patah lesung hilang

alur bertempuh, jalan berturut

Alang berjawab, tepuk berbalas

Alang berjawab, tepuk berbatas

Alamat biduk akan karam

alang berjawab, tepuk –

alah menang tak tahu, bersorak boleh

Alah mau bertimbang enggan

Alah membeli memang memakai

Alah membeli menang memakai

Alah disabung menang disorak

Alah limau oleh benalu

alah main, menang sarak

alah di rumpun betung

alah bisa tegal biasa

Alah bisa karena bisa

« Sebelumnya 1 … 13 14 15 16 Berikutnya »

Kategori Terpopuler

Peribahasa Indonesia