×
SEGERA klik di sini!
Cari
Kategori Terpopuler
Asuransi
Angka dalam Bahasa Inggris
KBBI
Biologi
Saham
Microsoft Excel
Mitologi Yunani
Forex
Kependudukan
Sepak Bola
Peribahasa Indonesia
Peribahasa Bahasa Inggris
Peribahasa Indonesia
Peribahasa Bahasa Indonesia lengkap beserta artinya.
Peribahasa
zaman beralih musim bertukar
yang rebah ditindih
yang se cupak takkan jadi segantang
yang teguh disokong, yang rebah ditindih
yang bulat datang bergolek , yang pipih datang melayang
yang dikejar tiada dapat, yang dikandung berceceran
yang dikejar tidak dapat, yang dikandung berceceran
yang lahir menunjukkan yang batin
yang merah saga , yang kurik kundi
yang pipit sama pipit , yang enggang sama enggang
utang selilit (sebelit) pinggang ( utang tiap helai bulu)
Waktu ada jangan dimakan, bila tiada boleh dimakan
wau melawan angin
yang – lalu, yang terlintang patah
yang – tak akan jadi segantang
yang berbaris yang berpahat , yang bertakuk yang bertebang
yang bertakuk yang ditebang, yang bergaris yang dipahat
upah lalu bandar tak masuk
usahlah teman dimandi pagi
Usul menunjukan asal
usul menunjukkan asal
utang (pinjam) kayu ara
utang emas boleh dibayar utang budi dibawa mati
Utang emas boleh dibayar, utang budi dibawa mati
Umur setahun jagung
umur setahun jagung (darah setampuk pinang)
unjuk yang tidak diberikan
untung ada tuah tiada
Untung bagaikan roda pedati, sekali ke bawah sekali ke atas
untung sabut timbul, untung batu tenggelam
umpan habis, ikan tak kena
umpan seumpan, kail sebentuk
umpat tidak membunuh, puji tidak mengenyang
ular menyusur akar
umpama air digenggam tiada tiris
umpama ayakan dawai
udang hendak mengatai ikan
udang tak tahu bungkuk nya
udang tak tahu di bungkuknya
ujung jarum halus kelindan sutera
ukur baju (di) badan sendiri
ulam mencari sambal
Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi
tuba habis, ikan tak dapat
tunggang hilang berani mati
tunggang hilang tak hilang
ucap habis niat sampai
udang dalam tangguk
tua-tua keladi ,
tuah anjing, celaka kuda
tuah ayam boleh dilihat, tuah manusia siapa tahu
tuah melambung tinggi, celaka menimpa, celaka sebesar gunung
tuak terbeli, tunjang hilang
tua-tua keladi (kelapa)
tohok lembing ke semak
tohok raja tidak dapat dielakkan
tohok tunggang ke buruh (ke bawah)
tolak tangga berayun kaki
Tong kosong nyaring bunyinya
tongkat membawa rebah
tinggal sehelai sepinggang
tinggi banir tempat berlindung
tinggi gelepur rendah laga
tinggi terbawa oleh ruas nya
tingkalak menghadap mudik, lukah menghadap hilir
tinggal kelopak salak
tidur di atas miang (enjelai)
tidur tak lelap, makan tak kenyang
timur beralih ke sebelah barat
tidur bertilam air mata
tidur bertilam pasir
tidak makan benang
tidak makan siku-siku
tidak masuk buku , cak
tidak mati oleh Belanda
Tidak tahu antah terkunyah
tidak terindang dedak basah
tidak hujan lagi becek, ini pula hujan
tidak kekal bunga karang
tidak kelih mau tengok
tidak lain tidak bukan,
tidak dibawa orang sehilir –
tiada terbawa sekam segantang
tiang pandak hendak menyamai tiang panjang
tiba di perut dikempiskan, tiba di mata dipicingkan, tiba di dada dibusungkan
tiba di rusuk menjeriau
tidak (belum) – telunjukmu
tidak ada orang menggaruk ke luar badan
tidak berluluk mengambil cekarau
tiada kayu janjang dikeping
tiada kubang yang tiada berkodok
tiada mengetahui hulu hilir nya
tiada raja menolak sembah
tiada rotan akar pun berguna (jadi)
Tiada rotan akarpun jadi
tiada berketentuan hulu hilirnya
Tiada berpisah antah dan beras
tertelentang sama terminum air, tertelungkup sama termakan tanah
tertimbun dikais, terbenam diselam
tertumbuk biduk dikelokkan, tertumbuk kata dipikiri
tiada beban batu digalas
tersingit-singit bagai katung di bawah reba
tertambat hati terpaut sayang
tertangkap basah
tertangkap di ikan kalang
tertelentang berisi air, tertiarap berisi tanah
terpijak bayang-bayang
terpijak benang arang hitam tampak
Tersembunyi di balik kata
tersendeng-sendeng bagai sepat di bawah mengkuang
tersesak padang ke rimba (ke tebing)
tersesak undang kepada yang runcing tiada dapat bertenggang lagi
terpijak bara hangat
termakan di sadah
terpasang jerat halus
terpecak peluh di muka
Terpegang di abu hangat
terpeluk di batang dedap
Terpijak arang hitam tampak
Terlalu aru berpelanting, kurang aru berpelanting
terlampau dikadang , mentah
terlampau panggang angus
terlongsong perahu boleh balik, terlongsong cakap tak boleh balik
termakan (di) cirit berendang
termakan di rambut
tergerenyeng-gerenyeng bagai anjing disua antan
terikat kaki tangan
terkalang di mata, terasa di hati
terkilan di hati, terkalang di mata
terentak ruas ke buku
tergantung tidak bertali
terconteng arang di muka
Tercoreng arang di dahi
tercoreng arang di dahi (kening, muka)
tercubit paha kiri, paha kanan pun berasa sakit
terdesak padang ke rimba
terdorong gajah karena besarnya
terban bumi tempat berpijak
terbang bertumpu hinggap mencekam
terbeli
Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga
terbulang ayam betina
tercacak seperti lembing tergadai
tercincang puar bergerak andilau
Terbakar kampung kelihatan asap, terbakar hati siapa tahu
Terapung sama hanyut, terendam sama basah
terapung tak hanyut , terendam tak basah
Terapung tak hanyut, terendam tak basah
teras terunjam, gubal melayang
1
2
3
…
16
Berikutnya »
Pencarian Terpopuler
Lanciau
Jackpot
Ceper
reksabumi
Kode Pos Kelurahan / Desa Kuta Tengah - Kota/Kabupaten Dairi
INTERLEND DOC SUPPLY
calcicolous
disapproval
PUMPING of SLUDGE
insistence
visto
Artikel Terbaru
paramour
permitted
play guitar
organization method
redskin
paramagnetic material
offduty
messiah
molecular chaos assumption
merrier