Peribahasa Indonesia

Peribahasa Bahasa Indonesia lengkap beserta artinya.

mujur sepanjang hari malang sekejap mata

mujur tidak boleh diraih, malang tidak boleh ditolak

muka bagai ditampar dengan kulit babi

muka licin, ekor berkedal

mulut bagai ekor ayam diembus

mulut bajan boleh ditutup, mulut manusia tidak

minyak duyung perendang duyung ( minyak kita jua yang digorengkannya)

minyak habis sambal tak enak

misai bertaring bagai panglima, sebulan sekali tak membunuh orang

monyet mendapat bunga, adakah ia tahu akan faedah bunga itu?

mudah juga pada yang ada, sukar jua pada yang tidak

mudik menyongsong arus, hilir menyongsong pasang

minum darah orang

minum serasa duri, makan serasa lilin, tidur tak lena, mandi tak basah

minyak dengan air adakah (bolehkah) bercampur? ( minyak dan air masa sama)

minta dedak kepada orang mengubik

minta pucuk pada alu (= menghendaki pucuk alu)

minta sisik pada limbat

merapat sambil berlayar ( berlayar sambil memapan)

merawal memulang bukit, cerana menengah kota

merdesa (di) perut kenyang

merebus tak empuk

meremas santan di kuku

miang tergeser kena miang , terlanggar kena rabasnya

menyuruk hilangmenyurukhilang, memakan habismenyurukhabis

merah padam muka nya

meraih pekung ke dada

merajuk kepada yang kasih (sayang)

merantau di sudut dapur, merantau ke ujung bendul

menyurat di atas air

menyuruk di balik lalang sehelai (menyuruk di balik lumbung)

menyenduk kuah dalam pengat

menyinggung mata bisul orang

menyisip padi dengan ilalang

menyukat penuh sudah

menyandang lukah tiga

menyanyikan lagu lama (kuno)

menyauk keringmenyaukkering, membeli habismenyaukhabis

menyeladang bagai panas di padang

menyelami air dalam tonggak

menyeluduk sama bungkuk, melompat sama patah

menumbuk di lesung , bertanak di periuk

menumbuk di periuk , bertanak di lesung

menunggu angin lalu

menunggu laut kering

menunjukkan ilmu kepada orang menetak

menyandang lemang hangat orang

menohok kawan seiring , menggunting dalam lipatan

Menohok teman seiring dalam lipatan

mensiang yang baru dicari, kampil ‘lah sudah dahulu

menjolok sarang tabuhan

menjual bedil kepada lawan

menjual petai hampa

menjunjung -, mencencang berlandasan

menjunjung sangkak ayam

menohok kawan seiring

menjalankan jarum halus

menjangkau sehabis tangan

menjaring angin

menjemur bangkai ke atas bukit

menjilat air liur

menjilat keluan bagai kerbau

menjilat ludah

Mengukur baju di badan sendiri

mengungkit batu di bencah

mengunyah orang bergigi

mengusir asap, meninggalkan api

menimbang sama berat

Menjadi alas kubur

menghendaki urat lesung

mengisap (mencarak, mencucup) benak

mengisi gantang pesuk

mengisi perian bubus

mengorek lubang ulat

menguak-nguak bagai hidung gajah

mengukir langit

Menghapus arang di muka

menghapus(kan) arang di muka

menghasta kain sarung

menghadapkan bedil pulang

menghambat kerbau berlabuh

menggeriak bagai anak nangui

menggolek batang terguling

menggunting dalam lipatan

menggantang anak ayam

Menggantang asap, mengukir langit

menggaut laba dengan siku

menggenggam erat membuhul mati

menggenggam tiada tiris

mengembang ketiak amis

mengepit daun kunyit, Mk pb

mengepit kepala harimau

menggali lubang menutup lubang

mengegungkan gung pesuk

mengembalikan manikam ke dalam cembulnya

mengaut laba dengan siku

mengebat erat-erat, – mati-mati

mengebat erat-erat, membuhul mati-mati

mengail berumpan, berkata bertipuan

mengail dalam belanga, menggunting dalam lipatan

mengairi sawah orang

mengais dulu maka makan

mengajar orang tua makan dadih

mengambil bungkal kurang

mengata dulang paku serpih, mengata orang awak yang lebih

Menepuk air di dulang terpercik muka sendiri

Menerka ayam dalam telur

Menerka ayam di dalam telur

Mengabui mata orang

mengadu buku jari (mengadu buku lima)

mengadu buku lidah

menegakkan sumpit tak berisi

menempong menuju jih

menengadah ke langit hijau

menengadah membilang layar, menangkup membilang lantai

menepak nyamuk menjadi daki

menepik mata pedang

mendukung biawak hidup

menebang menuju pangkal, melanting menuju tampuk

menebas buluh serumpun

Menegakan benang basah

menegakkan benang basah

menegakkan juek-juek sesudah menyabit

mendapat sama berlaba, kehilangan sama merugi

mendapat tebu rebah

mendapati tanah terbalik

mendebik mata parang

mendapat pisang berkubak

mendapat runut ,

menconteng arang di muka

mencungkil kuman dengan alu

mendabih menampung darah

mendapat (beroleh) hidung panjang

mendapat badai tertimbakan

mendapat panjang hidung

mencari umbut dalam batu

mencari yang sehasta sejengkal

mencencang berlandasan, melompat bersetumpu

mencencang berlandasan, melompat bersetumpu (bertumpuan)

mencencang lauk tengah helat

mencencangkan lading patah

mencit seekor, penggada seratus

mencari lantai terjungkat

Mencabik baju di dada

mencampakkan batu ke luar

mencari belalang atas akar

mencari jejak dalam air

mencari kutu dalam ijuk

menanti putih gagak hitam

Menantikan ara tak bergetah

« Sebelumnya 1 … 5 6 7 8 9 … 16 Berikutnya »

Kategori Terpopuler

Peribahasa Indonesia