Peribahasa Indonesia

Peribahasa Bahasa Indonesia lengkap beserta artinya.

lunak gigi dari lidah

lupa kacang akan kulitnya

lupak jadi perigi

lurus bagai piarit

lunak disudu, keras ditakik

lunak disudu, keras ditekik

lubuk akal lautan (= tepian) ilmu (= budi)

Lubuk akal tepian ilmu

lubuk dalam, si kitang yang empunya

lubuk menjadi pantai, pantai menjadi lubuk

Luka sudah hilang parut tinggal juga

lulus jarum lulus kelindan

lulus tidak berselam, hilang tidak bercari

limau masak sebelah, perahu karam sekerat

lonjak bagai labu dibenam

lopak jadi perigi

Lidah tak bertulang

lihat anak pandang menantu

lihat anak, pandang menantu

Lepas dari mulut buaya masuk ke mulut harimau

Lepas dari mulut harimau jatuh ke mulut buaya

lesung mencari alu

lewat dari manis , masam, lewat dari harum, busuk

licin bagai belut

licin karena minyak berminta, elok karena kain berselang

lebih berharga mutiara sebutir daripada pasir sepantai

lemak penyelar daging

lembut seperti buah bemban

lengan bagai lilin dituang

lengan seperti sulur bakung

lepas bantal berganti tikar

Lebih baik mati berkalang tanah, daripada hidup bercermin bangkai

laut madu berpantaikan sakar (gula)

laut mana yang tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan

layang-layang putus talinya

layar menimpa tiang

lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup bercermin bangkai

Lancar kaji karena diulang, pasah jalan karena diturut

lancar kaji karena diulang, pasar jalan karena diturut

langkas buah pepaya

lapuk oleh kain sehelai

laut budi tepian akal

laut ditembak, darat kena

laut ditimba akan kering

lalu (lulus) ujung, lalu (lulus) kelindan

lalu penjahit lalu kelindan

lalu penjahit, lalu kelindan

Lancar kadi karena diulang, pasah alan karena diurut

laksana manau , seribu kali embat haram tak patah

laksana mestika gamat

Lain gatal lain digaruk

lain padang lain belalang

lain sakit lain diobat, lain luka lain dibebat

laki pulang kelaparan, dagang lalu ditanakkan

laksana apung-apung di tengah laut, dipukul ombak jatuh ke tepi

laksana bunga dedap , sungguh merah berbau tidak

laksana jentayu menantikan hujan

lain biduk , lain di galang

Lain di bibir lain di hati

lain di mulut , lain di hati

Lain di mulut lain di hati

lain dulang lain kaki, lain orang lain hati

Lain dulang lain kaki,lain orang lain hati

lain bengkak, lain menanah

lagi ada jangan -, sudah habis baru –

lagi lauk lagi nasi

lagi murah , lagi menawar (= makin murah , makin menawar) pb

lain bengkak , lain bernanah

kusut diselesaikan, keruh diperjernih

laba sama dibagi, rugi sama diterjuni

laba tertinggal, harta lingkap

labu dikerobok tikus

ladang yang berpunya

lading tajam sebelah

kumbang tidak seekor (bunga tidak sekaki)

kundur tidak melata pergi, labu tidak melata mari

kuning oleh kunyit, hitam oleh arang

kura-kura (hendak) memanjat kayu

kurang taksir , hilang laba

kurang-kurang bubur , lebih-lebih sudu (sudu yang lebih)

kuat sepit karena kempa

kucing pergi tikus menari

kuda pelejang bukit

kudis menjadi tokak

kuman beri bertali

kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak

kodok dapat bunga sekuntum

koyak tak berbunyi

kuat burung karena sayap

kuat ikan karena radai (kuat burung karena sayap, kuat ketam karena sepit)

kuat ketam karena sepit

kita di pangkal merawal dia di ujung merawal

kita semua mati , tetapi kubur masing-masing

kicang-kecoh ciak

kilat di dalam kilau

kini gatal besok digaruk

kesturi mati karena baunya

ketahuan hina mulianya

ketam menyuruhkan anaknya berjalan betul

kerbau punya susu, sapi punya nama

kerbau runcing tanduk

kerbau seratus dapat digembalakan, manusia seorang tiada terkawal

kerbau turun berendam ki

kerosok ular di rumpun bambu

kesat daun pimping

kera men-jadi monyet

keras bagai batu, tinggi bagai bukit

keras ditakik, lunak disudu

kerat rotan , patah arang

kerbau menanduk anak

kera menegurkan tahinya

kera menjadi monyet

kepala sama -, pendapat berlain-lainan

kepala sama bulu, pendapat berlain-lainan

kepala sama hitam (berbulu), pendapat berlain-lain

kera kena belacan

kena kelikir

kena pedang bermata dua

kena sepak belakang

kendur menyusut, tegang memutus

kenyang (banyak) makan garam

kepak singkat, terbang hendak tinggi

keluar tak mengganjilkan , masuk tak menggenapkan (masuk tidak genap, keluar tidak ganjil)

Kemana angin deras bertiup, kesana pula condongnya

kemiri jatuh ke pangkalnya

kena kecipuk orang –

Kelihatan asam kelatnya

kelik-kelik dalam baju

keli dua selubang

keledai hendak dijadikan kuda

kelekatu hendak terbang ke langit

Kecil-kecil anak, kalau sudah besar menjadi onal

kecil-kecil cabai rawit

kecil-kecil lada api (padi, kutuk)

kelam bagai malam dua puluh tujuh

kelam disigi lekung ditinjau, Mk pb

ke sawah tidak berluluk , ke ladang tidak berarang

ke tulang sumsum

kecil dikandung ibu, besar dikandung adat, mati dikandung tanah

kecil tapak tangan, nyiru ditadahkan

kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa (sudah tua terubah tidak)

kecil-kecil anak kalau sudah besar onak

ke sawah berlumpur ke ladang berarang

ke sawah tidak berlubuk, ke ladang tidak berarang

ke mana dialih, lesung berdedak juga

ke mana kelok lilin , ke sana kelok loyang

ke mana tumpah hujan dari bubungan, kalau tidak ke cucuran atap

ke mudik tentu hulunya, ke hilir tentu muaranya

ke bukit sama mendaki, ke lurah sama menurun

Ke buukit sama mendaki, ke lurah sama menurun

« Sebelumnya 1 … 7 8 9 10 11 … 16 Berikutnya »

Kategori Terpopuler

Peribahasa Indonesia